Jumat, 30 Desember 2011

TERLALU LAMA VAKUM

Sudah lama rasanya seragam cokelat muda dan cokelat tua dan scraft merah putih tidak mengadakan latihan.

KANGEN LIHAT WAJAH LUCU ADIK-ADIK MI AL IHSAN

Jumat, 22 April 2011

MENAKSIR

MENAKSIR LEBAR























Menaksir Lebar
Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :

1. Melempar Tali

Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.

2. Cara Segitiga

Cara ini digambarkan sebagai berikut :

Rumus :

Jika A = B maka

C = D



dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D

atau cara segitiga berikut :









MENAKSIR TINGGI
Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :


















MENAKSIR BERAT
Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui beratnya misalkan botol berisi air. Gambar penaksiran beratnya sebagai berikut :


Imagedimana :
X = berat yang ditaksir
Y = berat yang diketahui

                                                        Rumus :
                                                        X = Y x


SANDI KOTAK

Kata sandi berasal dari bahasa sansekerta, yang artinya rahasia .Sandi ialah suatu kode rahasia, dimana kerahasiannya hanya di ketahui oleh sekelompok orang saja.Dalam kegiatan pramuka, sandi di pergunakan pada saat melakukan haiking.Pramuka-pramuka dapat melatih diri untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedang di hadapi.
Yang penting dalam sandi adalah kuncinya harus jelas.


a. Sandi Kotak I

















b. Sandi Kotak II ( Rangkap )
Seperti pada sandi kotak pertama hanya titiknya rangkap, jadi satu kotak untuk tiga huruf.
















c. Sandi kotak III

Kamis, 21 April 2011

TALI TEMALI

TALI = Bendanya
SIMPUL = Antara tali dengan tali
IKATAN = Tali dengan benda lain
JERAT = Hubungan tali dengan benda lain

PEMELIHARAAN TALI
1.       Simpanlah tali pada tempat yang tidak lembab, agar tidak lapuk .
2.        Letakkan pada tempat yang tertentu, sehingga pada saat di perlukan kita mudah mengambilnya
3.       Apabila tali tersebut basah, sebaiknya cepat di keringkan di panas matahari.
4.       Usahakan gulungan tali mudah dilepas.
Menurut bahannya tali dibedakan menjadi dua macam :
1.       Dari bahan serat alam
2.       Tali yang terbuat dari serat alam, antara lain :
·         Ambaca ( serat manila ) sifatnya kuat dan keras terdapat pada tumbuh-tumbuhan pisang - pasangan atau dari tangkai tumbuh-tumbuhan.
·         Sisal sifatnya keras, tahan terhadap air laut.
·          Jute ( rami / goni ) termasuk jenis serat yang lunak dan sebagainya.
 Dari bahan serat buatan.
Macam simpul dan kegunaannya
1. Simpul ujung tali 
    Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4. Simpul anyam berganda
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5. Simpul erat
    Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7. Simpul kursi
    Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik
   Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9. Simpul laso
   Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini

Image
Image

Macam Ikatan dan Kegunaannya
1. Ikatan pangkal
    Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga
   digunakan untuk memulai suatu ikatan.
2. Ikatan tiang
     Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya
     untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
3. Ikatan jangkar
    Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
4. Ikatan tambat
    Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
5. Ikatan tarik
    Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
6. Ikatan turki
    Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
7. Ikatan palang
8. Ikatan canggah
9. Ikatan silang
10. Ikatan khaki tiga
Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.

Image
Image 


BARIS BERBARIS

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .

Apa itu Baris Baerbaris ?
  1. Baris Berbaris
a.       Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b.      Maksud dan tujuan
1)      Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2)      Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3)      Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4)      Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5)      Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

  1. Aba-aba
a.       Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
b.      Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1)      Aba-aba petunjuk
2)      Aba-aba peringatan
3)      Aba-aba pelaksanaan
1.      Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a)      Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b)      Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK
2.      Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a)      Lencang kanan - GERAK
(bukan lancang kanan)
b)      Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3.      Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a)      GERAK
b)      JALAN
c)      MULAI
a.       GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
 -jalan ditempat          -GERAK
 -siap                            -GERAK
 -hadap kanan              -GERAK
 -lencang kanan            -GERAK
b.      JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
 -haluan kanan/kiri                    - JALAN
 -dua langkah ke depan -JALAN
 -satu langkah ke belakang        - JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
  -maju                                     - JALAN
  -haluan kanan/kiri                   - JALAN
  -hadap kanan/kiri maju           - JALAN
  -melintang kanan/kiri maju       -J ALAN
Tentang istilah: “maju”
·  Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
·  Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
·  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
·  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
·  Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
   Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
c.       MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
   -hitung              -MULAI
   -tiga bersaf kumpul       -MULAI

4.      Cara memberi aba-aba
a)      Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b)      Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
·        Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
·        Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c)      Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
·        Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
d)      Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e)      Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
f)        Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
g)      Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
h)      Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK

Sumber/ Referensi :
1.   Pedoman Penyelenggaraan Paskibraka - Depdiknas.
2.   Peraturan Baris Berbaris - Pusdiklat TNI-AD

SKU, TKU, SKK dan TKK



SKU (Syarat Kecakapan Umum) : adalah syarat wajib dipenuhi oleh calon
anggota Pramuka untuk memperoleh kecakapan umum. SKU telah ditentukan oleh Kwartir Nasional dan sesuai dengan AD / ART dan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.











TKU (Tanda Kecakapan Umum) : sebagai tanda golongan pramuka

  • TKU untuk golongan Siaga (dasar berwarna hijau)
    1. Tingkat Siaga Mula
    2. Tingkat Siaga Tata
    3. Tingkat Siaga Bantu
  • TKU untuk golongan Penggalang (dasar berwarna merah)
    1. Penggalang Ramu
    2. Penggalang Rakit
    3. Penggalang Terap
  • TKU untuk golongan Penegak
    1. Tingkat Penegak Bantara (dasar berwarna hijau muda)
    2. Tingkat Penegak Laksana (dasar berwarna hijau tua)
  • TKU untuk golongan Pandega (dasar berwarna coklat)

SKK ( syarat kecakapan khusus) : berupa kecakapan kepandaian,Ø ketangkasan, kemahiran dan kemampuan di bidang tertentu yang lain dari kemampuan umum yang di tentukan dalam SKU. SKK di pilih peserta didik menurut bakat dan minatnya.

TKK (Tanda Kecakapan Khusus) sebagai alat pendidikan merupakanØ rangsangan dan dorongan para pramuka untuk memperoleh kecakapan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan dan penghidupannya sesuai bakat dan keinginannya sehingga dapat mendorong semangat menjadi wiraswastawan.TKK di dapat setelah menyelesaikan ujian SKK.

TKK di golongkan menjadi lima :
  1. Bidang Agama dengan warna dasar kuning.
  2.  Bidang Patriotisme, seni dan budaya dengan warna dasar merah .
  3. Bidang Ketrampilan dengan warna dasar hijau.
  4. Bidang ketangkasan dan kesehatan dengan warna dasar putih.
  5. Bidang sosial dan lingkungan hidup dengan warna dasar biru.

Tingkatan TKK
  1. Siaga hanya satu tingkatan yang berbentuk segitiga .
  2. Penggalang ada tiga tingkatan :
    - Purwa dengan bentuk lingkaran berwarna merah .
    - Madya dengan bentuk bujur sangkar berwarna dasar merah
    - Utama dengan segi lima SDA.
  3. Untuk penegak dan pandega sama seperti penggalang dengan warna kuning.

Bidang dan warna dasar TKK
  • Kuning
  • Merah
  • Hijau
  • Putih  
  • Biru

SALAM PRAMUKA

Al Ihsan Scout Movement


Salam ( penghormatan ) adalah suatu perwujudan dari penghargan seseorang terhadap orang lain atas dasar susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Diberikan kepada semua anggota pramuka.
Cara :

a. Bertopi atau tidak bertopi (berdiri / duduk)
  • Sikap sempurna, dengan gerak cepat tangan kanan di angkat kearah pelipis kanan, siku-siku lima belas serong ke depan , kelima jari lurus, dan rapat satu sama lain, telapak tangan serong ke bawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pelipis.
  • Pergelangan tangan lurus, bahu seperti dalam sikap sempurna, pandangan muka tetap tertuju kepada yang diberi hormat
  • Jika selesai menghormat, maka lengan kanan dikembalikan secara cepat ke sikap sempurna lagi .
b. Pada waktu pembawa tongkat,
  • Untuk bendera ; Tongkat dipindah ke tangan kiri, dengan tongkat tetap, tangan kanan hormat.
  • Selain bendera ; Penghormatan dilakukan dengan tongkat tetap di tangan kanan, tetapi diletakkan tegak lurus ke atas dengan pangkal tongkat melekat pada sepatu dekat ujung jari kelingking kaki kanan. Kemudian lengan kiri di angkat merata ke depan dada dengan punggung kanan ke atas ujung ibu jari kiri menempel pada tongkat.
c.Bersepeda / Motor / Mobil
  • Cukup dengan menegakkan tubuh, pidal tidak diayun / gas dihentikan (kecepatan jalan menanjak). Cara penghormatan pada waktu mengucapkan atau mendengarkan trisatya ( pada waktu membawa tongkat ) ialah dengan memindahkan tongkat dari kanan ( jadi silang lewat depan badan ) dan tangan kanan mengadakan penghormatan seperti pada waktu tidak memakai tongkat. Penghormatan ini dapat dilaksanakan pada waktu mengadakan penghormatan kepada bendera dan pada waktu iringan jenazah lewat.
Macam-macam Salam Pramuka :

1. Salam sebagai tanda hormat di berikan kepada :
  •  Bendera kebangsaan dalam upacara.
  • Kepala negara atau wakil kepala negara dan panglima tertinggi.
  • Lagu kebangsaan dalam upacara.
  • Jenazah.
2. Salam Janji
 
    Dilaksanakan pada saat dilantik menjadi anggota Pramuka dan ulang janji.

3. Salam Biasa
    Dilaksanakan untuk memberi salam kepada pembina dan peserta didik.

KODE KEHORMATAN DALAM GERAKAN PRAMUKA


Kode kehormatan adalah suatu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan para anggota gerakan pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku anggota pramuka.

Kode kehormatan pramuka
Untuk Siaga :

DWISATYA

Aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban ku terhadap
Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
Setiap hari berbuat kebaikan.


DWI DHARMA

1.Siaga itu menurut ayah dan ibundanya.
2.Siaga itu berani dan tidak putus asa.

Untuk Penggalang :
TRI SATYA

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh –sungguh:
-menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila.
-Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
-Menepati Dasa Dharma.

DASA DHARMA
Pramuka itu :
1.Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.Cinta alam dan kasih sayang seama manusia
3.Patriot yang sopan dan kesatria
4.Patuh dan suka bermusyawarah
5.Rela menolong dan tabah
6.Rajin trampil dan gembira
7.Hemat cermat dan bersahaja
8.Disiplin berani dan setia
9.Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10.Suci dalam fikiran perkataan dan perbuatan

Untuk Penegak dan Pandega serta Pramuka Dewasa :

TRI SATYA

Demi kehormatanku aku berjanji akan brsungguh –sungguh:
-menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila.
-Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
-Menepati Dasa Dharma.

DASA DHARMA
Pramuka itu :
1.Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3.Patriot yang sopan dan kesatria
4.Patuh dan suka bermusyawarah
5.Rela menolong dan tabah
6.Rajin trampil dan gembira
7.Hemat cermat dan bersahaja
8.Disiplin berani dan setia
9.Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10.Suci dalam fikiran perkataan dan perbuatan

KEPRAMUKAAN


Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka yang berusia tujuh sampai dengan dua puluh lima tahun dan berkedudukan sebagai peserta didik yaitu sebagai pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.

Menurut Loard Baden Powell (terjemahan) “kepramukaan itu bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu suku”. Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang membutuhkan. Dari penjelasan Baden Powell tersebut kita dapat mengambil maknanya yaitu kepramukaan merupakan suatu permainan yang mengandung pendidikan.

Kepramukaan adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda dibawah tanggung jawab orang dewasa yang dilaksanakan diluar lingkungan pendidikan sekolah dan diluar pendidikan keluarga dan di alam terbuka dengan menggunakan prinsip dasar dan metode.
Kalau kita kaji lebih lanjut dan secara mendalam tentang kepramukaan itu akhirnya kita dapat mengatakan hakekat kepramukaan adalah :

  1. Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda dibawah tanggung jawab orang dewasa.
  2. Yang di lakukan di luar lingkungan sekolah dan dalam lingkungan pendidikan keluarga.
  3. Dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan.

Penerapan kegiatan kepramukaan mempunyai dua nilai, yaitu:
  1. Nilai Formal ( Nilai pendidikannya yakni pembentukan watak.)
  2. Nilai Materiil ( Nilai kegunaan praktisnya.)

Fungsi kepramukaan antara lain:
  1. Peserta didik ( Sebagai permainan ( game ) yang menari, menyenangkan dan menantang.)
  2. Pembina atau anggota. ( Pramuka dewasa adalah sebagai pengabdi karya bakti.)
  3. Masyarakat ( Sebagai alat pembinaan dan pengembangan generasi muda.)


Sifat kepramukaan :

1. Nasional

    Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sesuaikan dengan keadaan, kebutuhan dan keinginan.

2. Internasional.

    Organisasi kepramukaan dimanapun di dunia harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan   persahabatan.

3. Universal.

    Kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja, dalam mendidik anak bangsa dari suku bangsa apa saja.

Selasa, 19 April 2011

TANDA PENGENAL DALAM GERAKAN PRAMUKA

Quantcast
Banyak mungkin diantara kita anggota pramuka tidak begitu kenal dengan tanda-tanda pengenal dalam pramuka, setidaknya saya adalah salah satunya. Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke situs pramukanet.org dan dari situs tersebut saya mendapatkan gambar-gambar dari tanda-tanda pengenal dalam pramuka. Hanya waktu itu saya mencoba mengunduh secara acak saja semua tanda pengenal yang disediakan disana. Kemudian saya juga mendapatkan keputusan kwartir nasional tentang tanda-tanda pengenal dalam pramuka. Nah dalam tulisan singkat ini saya mencoba merangkum keputusan kwarnas tentan petunjuk penyelenggaraan tanda pengenal gerakan pramuka. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Rindam Scouts of The WorldGerakan Pramuka menggunakan berbagai macam Tanda Pengenal yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka, yang dapat digunakan untuk mengenal seorang Pramuka, Satuan, Kecakapan, Jabatan, Tanda-tanda Penghargaan yang dimilikinya, dan sebagainya. Di samping itu Tanda Pengenal Gerakan Pramuka juga merupakan alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka, yaitu memberi rangsangan guna meningkatkan kepribadiannya, dan memberi tanggungjawab yang berhubungan dengan hak pemakaian tanda pengenal itu.
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka, yang dapat menunjukkan diri seorang Pramuka, dan/atau Satuan, kemampuan, tanggungjawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya dan tanda penghargaan yang dimilikinya (Keputusan Kwarnas no. 055 tahun 1982). Tanda pengenal dalam kepramukaan dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu: tanda umum, tanda satuan, tanda jabatan, tanda kecakapan, dan tanda penghargaan.
Tanda umum adalah tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang telah dilantik, putera maupun puteri, misalnya tanda tutup kepala, setangan leher, dan sebagainya. Tanda satuan yaitu tanda yang dapat menunjukkan Satuan/Kwartir tertentu, tempat seorang Pramuka tergabung, dalam hal ini dimaksudkan mulai dari satuan terkecil di Gugusdepan sampai satuan tingkat nasional. Tanda jabatan yaitu tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang dalam lingkungan Gerakan Pramuka. Tanda kecakapan yaitu tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya. Dan tanda penghargaan yaitu tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lain-lainnya, yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia.

Sistem Among

Pendidikan dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan antara pembina dengan anggota muda dan anggota dewasa muda menggunakan sistem among.

Sistem Among berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi insan merdeka jasmani, rokhani, dan pikirannya, disertai rasa tanggungjawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.

Sistem among mewajibkan anggota dewasa Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:

Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;

Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan;

Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.

Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku berdasarkan:

* Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
* Anggota Dewasa berusaha secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak mungkin kepada anggota dewasa muda, sedangkan anggota dewasa secara kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.

PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN

Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat.

Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:

  • Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
  • Peduli terhadap diri pribadinya
  • Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembinanya, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.

Menerima secara sukarela Prinsip Dasar Kepramukaan adalah hakekat pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya:
  1. Mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata-cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
  2. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan makhluk lain yang juga diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah diberi derajat yang lebih mulia dari makhluk lainnya. Dalam kehidupan bersama didasai oleh prinsip peri kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan tempat bagi manusia untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun dan damai.
  4. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan, menerima kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  5. Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang/memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidupnya. Karena itu manusia wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.

Sumber: pramukanet.org